This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 18 November 2014

MOTOR BAKAR

            Motor bakar adalah mesin konvensi energy yang uppaya untuk mendapatkan tenaga output diperoleh melalui proses pembakaran bahan bakar ( mengubah tenaga panas menjadi tenaga meanik ). Motor bakar termasuk dalam kelompook mesin pembakaran dalam (Internal combustion engine ), karena proses pembakaran terjadi didalam mesin itu sendiri. Jadi antara medium yang memanfaatkan fluida kerja dengan fluida kerjanya tidak diisahkan oleh dinding  pemisah. Ada juga mesin pembakaran luar (External combustion engine), yaitu mesin dimana proses pembakaran bahan bakar dilakukan ditempat yang terpisah dengan pemanfaatan tenagga output.  Secara umum pembakaran terjadi karena adanya unsur bahan bakar, oksigen (udara) dan api (panas). Udara mempunyai 2 sifat yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembakaran yaitu :
a.     Udara dapat dimampatkan
b.     Suhu udara akan naik bila dimampatkan
Agar pembakaran berlangsung dengan mudah, maka campuran udara dan bahan bakar harus homogeny (merata).
            Pada mmesi bensin, proses pencampuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam komponen karburator. Panas max hasil pembakaran aakan diperoleh pada komposisi campuran udara dengan bahan baar 15 : 1 (mengacu pada berat bukan volume).  Campran ini masuk kedalam silinder melalui intake manifoldpada saat piston melalukan langkah hisap. Didalam silinder, campuran bahan bakar dimampatkan pada saat piston melalukan langkah kompresi dan pada saat akhir langkah kompresi busi memercikkan bunga  api sehingga terjadilah pembakaran di dalam silinder. Tekanan gas hasil  pembakaran tadi mendorong piston kebawah yang menyebabkan piston bergerak naik-turun dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak naik turun (reciporotaring) pada piston diubah menjadi gerak putar (rotary) pada poros engkol melalui batang piston.
Posisi tertingi yyang dicapai oleh piston didalam silinder disebut Titik Mati Atas (TMA) dan posisi terendah disebut Titik Mati Bawah (TMB), jarak bergeraknya torak antar TMA dan TMB disebut langkah  torak (Stoke).
            Sedangkan pada mesin diesel yang dimasukkan kedalam silinder pada saat piston melalukan langkah hisap hanya udara saja, selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai tekanan dan suhu yang tinggi, beberapa saat sebelum pistom mencapai TMA bahan bakar solar diinjeksikan dengan tekanan yang tinggi sehingga berbentuk kabut. Akibat suhu dan tekanan udara yang sangat tinggi, maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehinga membentuk proses pembakaran. Dibutuhkan rasio kompresi di ruang bakar15-22 dan  suhu udara kompresi sekitar 600­­­oC.

Perbedaan Antara Motor Bensin Dengan Motor Diesel
ITEM
DIESEL
BENSIN
Siklus Pembakaran
Siklus Sabathe
Siklus Otto
Rasio Kompresi
15--22
6-12
Ruang Bakar
Rumit
Sederhana
Percampurn bahan bakar
Diinjeksikan pada akhir langkah
Dicampurkan didalam karburator







Jumat, 14 November 2014

Sistem Kemudi



 Sistem kemudi adalah suatu bagian dari sistem kendaraan, dimana kemudi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah daripada kendaraan. Sistem kemudi kendaraan dibagi menjadi dua bagian daripada sistemnya, yaitu sistem kemudi manual dan sistem kemudi hidrolik. Klasifikasi cara-cara pemeriksaan sistem kemudi Untuk mengendalikan kendaraan, diperlukan alat untuk memutar roda depan sehingga dapat mengarahkan kendaraan ke arah yang dituju. Roda kemudi yang ada di depan pengendara dihubungkan oleh gigi dan ruas ke roda depan.



Keterangan :
2. Roda kemudi
3. Kolom kemudi
4. Gigi-ulir kemudi
5. Tangan pitman atautangan pembuang
6. Batang –tarik atau batangkemudi
7. Tuas kemudi
8. Pena-pokok ( pena-kisar )
9. Poros-kisar tumpul
10. Tangan kemudi
11. Batang-trek
Roda depan ditunjang oleh engsel sehingga dapat diayunkan ke kiri atau kekanan. Roda-roda depan dihubungkan lengan kemudi ke batang tie, sedang batang tie ini dihubungkan ke lengan pitman . Saat roda kemudi diputar kekanan atau kekiri, roda gigi menggerakkan ujung lengan pitman berayun ke kanan atau ke kiri. Gerakan ini diteruskan oleh batang tie ke lengan kemudi hingga menyebabkan roda berayun ke kanan atau kekiri. Pada ujung bawah poros kemudi terdapat gigi cacing. Gigi cacing ini berhubungan dengan gigi khusus disebut sektor. Sektor disatukan pada sebuah poros, dan pada ujung poros ini dihubungkan ke lengan pitman. Bila roda kemudi diputar, gigi cacimg pada poros kemudi berputar dan gigi sektor bergerak kearah ujung poros kemudi atau sebaliknya. Gerakan sektor mengakibatkan poros sektor berputar, gerak putar ini diteruskan ke lengan pitman hingga berayun ke kanan atau ke kiri.kebanyakan sistem kemudi, ujung bawah poros kemudi  berbentuk ulir cacing, sedangkan pada poros lengan pitman banyak macamnya. Ada diantaranya gigi kemudi menggunakan tekanan minyak untuk membantu menggerakkan kemudi. Jenis ini disebut sistem kemudi hidrolik atau power steering.

Kemudi Manual
A. Front End Geometry
Sudut posisi depan disebut front end geometry, yaitu besar sudut yang berhubungan dengan sudut roda depan, bagaian yang mengikat roda depan dan kerangka kendaraan. Sudut posisi roda depan berhubungan erat dengan posisi kemiringan kingpin, arah sikap roda depan serta kemiringan roda depan. Semua ini sangat berpengaruh sekali terhadap keseimbangan kemudi, kualitas laju kendaran dan pengaruh langsung terhadap keausan ban. Berbagai faktor yang berhubungan dengan sudut posisi roda depan atau front end geometry diklasifikasikan dalam istilah sebagai berikut : camber, kingpin inclination, caster, toe-in dan Toe-out on turn.

B. Laras Imbang Roda
1. Kamber
Kamber berasal d ari kata camber yaitu kemiringan roda depan bagian atas. Bila kemiringan roda depan bagian atas mengarah keluar disebut kamber positif. Bila bagian atas roda miring kedalam disebuit sudut kamber negatip . Besar kemiringan diukur dengan derajat dan disebut sudut kamber. Kemiringan roda depan saat kendaraan bergerak, akan mendekati posisi tegak bila diberi
muatan atau beban. Besarnya sudut kamber positip ataupun negatip akan menyebabkan ban cepat
aus karen a beban mengarah pada bagian lingkaran luar permukaan ban.
2. Kingpin Inklinasi ( Kingpin Inclination )
Kingpin Inklinasi adalah kemiringan kingpin arah kedalam gambar 3. kingpin inklinasi mempunyai beberapa tujuan tertentu.
1. membantu kestabilan kemudi, mengembalikan posisi roda atau kendaraan
lurus kearah depan setelah membelok.
2. mengurangi tenaga mengemudikan kendaraan saat jalan lurus.
3. mencegah keausan ban.
Kemiringan kingpin arah kedalam, menyebabkan roda akan tetap mengarah lurus kedepan dan akan memaksa roda kembali lurus kedepan sesaat setelah membelok.

3. Sudut gabungan
sudut gabungan antara kamber dan kingpin inklinasi atau included angle adalah sangat penting karena keduanya bertemu pada satu titik pada dasar ban atau permukaan jalan.
Kecenderungan gerak arah keluar disebut Toe-out dan sebaliknya kecenderungan gerak roda ke dalam disebut Toe-in.

4. Kester
Kester ini merupakan sudut yang akan mengontrol pengemudian atau arah lurus kendaraan sewaktu berjalan. Tujuan kester pada kendaraan adalah untuk mengontrol kendaraan supaya roda depan selalu kedepan atau kembali keposisi lurus setelah belokanSelain dari kemiringan kingpin inklinasi, kingpin inipun dibuat miring ke belakang disebut kester positip Kester positip membantu kestabilan gerak lurus kendaraan karena garis tengah kingpin berada didepan garis tengah roda. Jadi gaya dorong terhadap kingpin berada didepan hambatan gesekan antara permukaan jalan dan ban. Roda ditarik kedepan seperti roda yang terdapat pada alat untuk membawa orang sakit ke rumah sakit. selain dari pada itu kedua roda depan akan cenderung bergilir ke luar bila mempunyai sudut kester positip. Tetapi bila roda depan mempunyai sudut kester negatip, roda cenderung bergilir kedalam.

5. Toe-in
Toe-in adalh arah serong kedalam roda dan depan cenderung bergilir kedalam saat kendaraan bergerak lurus kedepan. Jarak antara bagian A kedua roda muka lebih kecil dari jarak B. besarnya perbedaan jarak ini hanya beberapa mm, untuk menyetabilkan kemudi, mencegah selip serta mengurangi keausan ban. Toe-in roda depan juga mengimbangi lenturan kecil pada sistem pendukung roda akibat gerakan kendaraan waktu jalan lurus. Lenturan ini disebabkan hambatan terhadap bergilirnya ban pada permukaan jalan. Walaupun terhadap Toe-in, roda depan tetap berputar sejajar saat kendaran bergerak lurus. Jika dilihat dari atas kendaraan jarak bagian depan A lebih kecil dari jarak bagian belakang B dengan nama lain Toe-in.

6. Toe-out Saat Belok
Toe-out ketika kendaraan membelok juga disebut sudut putar kemudi, yaitu perbedaan besarnya sudut roda depan kanan dan kiri terhadap kerangka kendaraan saat membelok. Karena roda depan sebelah dalam beradius lebih kecil dibanding roda depan sebelah luar saat kendaraan sedang membelok, sehingga poros roda depan sebelah dalam bersudut lebih kecil jarak dari kendaraan, maka Toe-out nya lebih besar. Bila kendaraan dikemudikan membelok sehingga roda sebelah dalam bersudut 23°, roda sebelah luar hanya bersudut 20°. Roda sebelah dalam menempuh jarak lebih pendek dibandingkan jarak yang ditempuh oleh roda sebelah luar. Kedua roda depan bergilir dengan satu titik pusat D. Toe-out diperoleh melalui hubungan antara lengan kemudi knuckle, batang tie dan lengan pitman. Bila batang kendaraan digerakkan kekiri kendaraan belok kanan, maka akan mendorong lengan kemudi knuckle hampir tegak lurus. Ujung kanan batang tie tidak hanya bergerak ke kanan saja, tetapi juga berayun kedepan, sehingga roda depan kanan diputar lebih besar dari pada roda sebelah kanan.

C. Tuas atau Batang Penghubung Kemudi
Bermacam-macam cara untuk menghubungkan lengan kemudi roda depan dan lengan pitman gigi kemudi. Lengan pitman berayun dari kiri ke kanan atau dari muka ke belakang saat roda kemudi diputar. Jenis tuas-tuas kemudi ini semuanya mempunyai setelan untuk memperpanjang dan memperpendek tuas sehingga dapat mengatur laras imbang roda depan/wheel alligment. Gambar diatas adalah rincian unit batang torak yang dipakai pada tuas kemudi paralelogram. Lengan pitman, lengan ideal, dan batang tie dihubungkan ke batang penghubung oleh soket bola. Jenis sambungan semacam ini, gesekan sangat kecil dan tanpa ada kelongaran sehinga mudah dikemudikan. Unit hubungan kemudi yang digunakan tuas kemudi paralelogram. Soket bola menghubungakan lengan pitman, tuas idel dan batang tie.

D. Gigi Kemudi
Gigi kemudi adalah alat pengubah gerak putar roda kemudi ke gerak putar roda kemudi ke gerak lurus tuas. Gigi kemudi terdiri dari dua bagian penting, gigi ulir cacing pada ujung poros roda kemudi dan poros pitman yang disatukan dengan gigi sektor, roller bergigi atau tunggul yang berhubungan dengan ulir cacing Bila gigi cacing berputar yaitu dengan memutar roda kemudi, gigi roller mengikuti gerakan ini sehingga poros lengan pitman berputar. Ujung lain poros lengan pitman membawa lengan pitman, putaran poros lengan pitman menyebabkan lengan berayun ke salah satu arah. Gerakan ini kemudian diteruskan melalui tuas ke knuckle kemudi atau poros sektor.