Jalur pendakian
Gunung Ungaran ini memiliki tiga
jalur pendakian sampai puncak yakni jalur candi Gedung Songo, jalur Jimbaran,
dan jalur Medini. Dari tiga jalur tersebut yang sering di lewati pendaki yakni
jalur candi Gedung Songo dan jalur Jimbaran
Gunung Ungaran memiliki ketinggian
2050 mdpl, kondisi alamnya masih diselimuti hutan lebat dan banyak terdapat
tempat-tempat wisata, maupun tempat-tempat keramat yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Panorama di puncak Gunung Ungaran kita bias menyaksikan Gunung
Merbabu yang sangat kokoh dan besar saat di lihat di atas puncak Gunung Ungaran.
Untuk menuju puncak Gunung Ungaran
ini dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari bace camp ( mawar ). Dari Pos Mawar
kita dapat melihat Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo. Awal perjalanan kita
memulai kawasan hutan ciri khas pegunungan dengan tumbuhan yang sedikit tertutup sehingga udara cukup sejuk. Track
kemudian mulai menanjak mulai terbuka,
sehingga pada saat cuaca kemarau medan ini menjadi berdebu akan tetapi
pemandangan yang bagus. Perjalanan di lanjutkan dengan medan yang mulai
memasuki kawasan hutan kembali dengan banyak pepohonan sehingga suasana menjadi
sejuk, ditengah perjalanan akan melewati sungai dan terdapat air terjun kecil
sehingga suasana menjadi sejuk. Suara air dan angin semilir begitu sejuk dan
damai dengan suasana tempat yang masih tertutup dengan pohon-pohon besar gunung
Ungaran. Dari air terjun perjalanan dilanjutkan dengan track yang menanjak dan agak
landai. Melintasi kawasan hutan sejauh 1 km akan mengantarkan kita ke
perkebunan Sikendil. Di lokasi perkebunan kopi ini terdapat bak penampungan air
yang menyerupai kolam renang. Terdapat percabangan jalan, kekiri adalah menuju
puncak sedang lurus adalah jalur menuju Babadan, Ungaran. Jalan agak menanjak
kemudian mendatar untuk menuju pertigaan yang merupakan jalur ke puncak. Di
ujung jalan datar, kita sampai dipertigaan si kendil, sebuah percabangan di
perbatasan antara kebun kopi dengan DUSUN PROMASAN Untuk menuju puncak kita
ambil jalur kekiri, sebaiknya kita beristirahat dulu di Dusun Promasan turun
kearah kanan dengan melewati kebun the yang juga merupakan jalur pendakian dari
arah Boja Kendal. Dusun Promasan terletak di tengah perkebunan teh. Pendaki
biasanya menginap di rumah warga 1 malamnya 2rb atau membuka tenda terdapat
lapangan yang cukup luas di dekat kamar mandi umum, untuk makan pendaki bisa
memasak sendiri atau membeli makanan di Peromasan, disana terdapat 2 warung
makan. Terdapat Gua Jepang di tengah-tengah perkebunan teh. Gua ini dibangun
pada masa pendudukan Jepang dan merupakan tempat persembunyian tentara Jepang
ketika Perang Dunia ke II. Gua Jepang berupa lorong panjang saya kurang tau
panjang guanya yang pasti di gua tersebut terdapat ruangan-ruangan di sisi kiri
dan kanan lorong. Gua ini memiliki 3 buah pintu masuk. Untuk memasuki gua harus
menggunakan lampu senter, dan berhati-hatilah bila hujan air bisa masuk gua
sehingga membuat jalan gua licin. Selain Gua Jepang tempat menarik lainnya
berupa Candi Promasan yang berupa kamar mandi umum terbuka yang berhiaskan
patung-patung sederhana. MENUJU PUNCAK GN.UNGARAN Dari dusun Promasan pendakian
dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak di tengah-tengah perkebunan teh. Di
ujung perkebunan teh kita akan menemui hutan yang tidak begitu lebat dengan
lamtoro gunung dan cemara menghiasinya. Selanjutnya kita akan menemukan
pertemuan jalur, ambillah jalur lurus karena jalur kiri merupakan jalur dari
pertigaan. Apabila kita tidak turun ke Desa Promasan tetapi langsung kepuncak
dari pertigaan, ketika menemui percabangan ini ambillah jalur kekiri. Jarak
tempuh normal dari pertigaan dan desa promasan menuju puncak adalah 2 jam
dengan track yang lumayan berat, penuh batu-batu, setengah perjalanan atau
sekitar 1 jam berjalan, kita akan menemui tebing-tebing batu yang tinggi dan
dihiasi oleh padang sabana dengan pepohonan yang jarang. Daerah ini di siang
hari sangat panas dan berangin kencang karena tidak adanya pohon-pohon
pelindung yang tumbuh dan berdebu. Disarankan agar mendaki ke puncak saat malam
atau pagi-pagi sekali, selain untuk menghemat air minum juga agar terhindar
dari terik matahari yang sangat panas. Jalur disini menuntut kewaspadaan yang
tinggi, karena kita melewati punggungan yang terjal berbatu besar serta licin.
Kita menempuh jalan setapak yang mengitari tebing-tebing. Apabila anda sudah
mencapai hutan kecil yang diapit oleh 2 punggungan berarti puncak gunung
Ungaran sudah dekat. Di atas hutan kita dapat menemui tebing terjal, jalan
setapak dengan menyusuri bagian tengah tebing menuju arah kiri kemudian
berbelok ke kanan dan akhirnya sampailah ke puncak Ungaran yang berketinggian
2050 mdpl dipuncak terdapat sebuah tugu yang dibangun oleh batalyon militer
dari Semarang. Dari puncak Gn. Ungaran kita dapat melihat Gn. Sumbing, Gn. Sindoro
di sebelah barat daya.
Thanks Gan informasinya ,
BalasHapus