Kamis, 30 Oktober 2014

Gunung ungaran


Jalur pendakian

Gunung Ungaran ini memiliki tiga jalur pendakian sampai puncak yakni jalur candi Gedung Songo, jalur Jimbaran, dan jalur Medini. Dari tiga jalur tersebut yang sering di lewati pendaki yakni jalur candi Gedung Songo dan jalur Jimbaran

 

Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2050 mdpl, kondisi alamnya masih diselimuti hutan lebat dan banyak terdapat tempat-tempat wisata, maupun tempat-tempat keramat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama di puncak Gunung Ungaran kita bias menyaksikan Gunung Merbabu yang sangat kokoh dan besar saat di lihat di atas puncak Gunung Ungaran.
Untuk menuju puncak Gunung Ungaran ini dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari bace camp ( mawar ). Dari Pos Mawar kita dapat melihat Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo. Awal perjalanan kita memulai kawasan hutan ciri khas pegunungan dengan tumbuhan yang sedikit  tertutup sehingga udara cukup sejuk. Track kemudian mulai menanjak  mulai terbuka, sehingga pada saat cuaca kemarau medan ini menjadi berdebu akan tetapi pemandangan yang bagus. Perjalanan di lanjutkan dengan medan yang mulai memasuki kawasan hutan kembali dengan banyak pepohonan sehingga suasana menjadi sejuk, ditengah perjalanan akan melewati sungai dan terdapat air terjun kecil sehingga suasana menjadi sejuk. Suara air dan angin semilir begitu sejuk dan damai dengan suasana tempat yang masih tertutup dengan pohon-pohon besar gunung Ungaran. Dari air terjun perjalanan dilanjutkan dengan track yang menanjak dan agak landai. Melintasi kawasan hutan sejauh 1 km akan mengantarkan kita ke perkebunan Sikendil. Di lokasi perkebunan kopi ini terdapat bak penampungan air yang menyerupai kolam renang. Terdapat percabangan jalan, kekiri adalah menuju puncak sedang lurus adalah jalur menuju Babadan, Ungaran. Jalan agak menanjak kemudian mendatar untuk menuju pertigaan yang merupakan jalur ke puncak. Di ujung jalan datar, kita sampai dipertigaan si kendil, sebuah percabangan di perbatasan antara kebun kopi dengan DUSUN PROMASAN Untuk menuju puncak kita ambil jalur kekiri, sebaiknya kita beristirahat dulu di Dusun Promasan turun kearah kanan dengan melewati kebun the yang juga merupakan jalur pendakian dari arah Boja Kendal. Dusun Promasan terletak di tengah perkebunan teh. Pendaki biasanya menginap di rumah warga 1 malamnya 2rb atau membuka tenda terdapat lapangan yang cukup luas di dekat kamar mandi umum, untuk makan pendaki bisa memasak sendiri atau membeli makanan di Peromasan, disana terdapat 2 warung makan. Terdapat Gua Jepang di tengah-tengah perkebunan teh. Gua ini dibangun pada masa pendudukan Jepang dan merupakan tempat persembunyian tentara Jepang ketika Perang Dunia ke II. Gua Jepang berupa lorong panjang saya kurang tau panjang guanya yang pasti di gua tersebut terdapat ruangan-ruangan di sisi kiri dan kanan lorong. Gua ini memiliki 3 buah pintu masuk. Untuk memasuki gua harus menggunakan lampu senter, dan berhati-hatilah bila hujan air bisa masuk gua sehingga membuat jalan gua licin. Selain Gua Jepang tempat menarik lainnya berupa Candi Promasan yang berupa kamar mandi umum terbuka yang berhiaskan patung-patung sederhana. MENUJU PUNCAK GN.UNGARAN Dari dusun Promasan pendakian dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak di tengah-tengah perkebunan teh. Di ujung perkebunan teh kita akan menemui hutan yang tidak begitu lebat dengan lamtoro gunung dan cemara menghiasinya. Selanjutnya kita akan menemukan pertemuan jalur, ambillah jalur lurus karena jalur kiri merupakan jalur dari pertigaan. Apabila kita tidak turun ke Desa Promasan tetapi langsung kepuncak dari pertigaan, ketika menemui percabangan ini ambillah jalur kekiri. Jarak tempuh normal dari pertigaan dan desa promasan menuju puncak adalah 2 jam dengan track yang lumayan berat, penuh batu-batu, setengah perjalanan atau sekitar 1 jam berjalan, kita akan menemui tebing-tebing batu yang tinggi dan dihiasi oleh padang sabana dengan pepohonan yang jarang. Daerah ini di siang hari sangat panas dan berangin kencang karena tidak adanya pohon-pohon pelindung yang tumbuh dan berdebu. Disarankan agar mendaki ke puncak saat malam atau pagi-pagi sekali, selain untuk menghemat air minum juga agar terhindar dari terik matahari yang sangat panas. Jalur disini menuntut kewaspadaan yang tinggi, karena kita melewati punggungan yang terjal berbatu besar serta licin. Kita menempuh jalan setapak yang mengitari tebing-tebing. Apabila anda sudah mencapai hutan kecil yang diapit oleh 2 punggungan berarti puncak gunung Ungaran sudah dekat. Di atas hutan kita dapat menemui tebing terjal, jalan setapak dengan menyusuri bagian tengah tebing menuju arah kiri kemudian berbelok ke kanan dan akhirnya sampailah ke puncak Ungaran yang berketinggian 2050 mdpl dipuncak terdapat sebuah tugu yang dibangun oleh batalyon militer dari Semarang. Dari puncak Gn. Ungaran kita dapat melihat Gn. Sumbing, Gn. Sindoro di sebelah barat daya.

1 komentar: