Sistem
kemudi adalah suatu bagian dari sistem kendaraan, dimana kemudi berfungsi
sebagai alat untuk menentukan arah daripada kendaraan. Sistem kemudi kendaraan
dibagi menjadi dua bagian daripada sistemnya, yaitu sistem kemudi manual dan
sistem kemudi hidrolik. Klasifikasi cara-cara pemeriksaan sistem kemudi Untuk
mengendalikan kendaraan, diperlukan alat untuk memutar roda depan sehingga
dapat mengarahkan kendaraan ke arah yang dituju. Roda kemudi yang ada di depan
pengendara dihubungkan oleh gigi dan ruas ke roda depan.
Keterangan
:
2.
Roda kemudi
3.
Kolom kemudi
4.
Gigi-ulir kemudi
5.
Tangan pitman atautangan pembuang
6.
Batang –tarik atau batangkemudi
7.
Tuas kemudi
8.
Pena-pokok ( pena-kisar )
9.
Poros-kisar tumpul
10.
Tangan kemudi
11.
Batang-trek
Roda
depan ditunjang oleh engsel sehingga dapat diayunkan ke kiri atau kekanan. Roda-roda
depan dihubungkan lengan kemudi ke batang tie, sedang batang tie ini dihubungkan
ke lengan pitman . Saat roda kemudi diputar kekanan atau kekiri, roda gigi
menggerakkan ujung lengan pitman berayun ke kanan atau ke kiri. Gerakan ini diteruskan
oleh batang tie ke lengan kemudi hingga menyebabkan roda berayun ke kanan atau
kekiri. Pada ujung bawah poros kemudi terdapat gigi cacing. Gigi cacing ini
berhubungan dengan gigi khusus disebut sektor. Sektor disatukan pada sebuah
poros, dan pada ujung poros ini dihubungkan ke lengan pitman. Bila roda kemudi
diputar, gigi cacimg pada poros kemudi berputar dan gigi sektor bergerak kearah
ujung poros kemudi atau sebaliknya. Gerakan sektor mengakibatkan poros sektor
berputar, gerak putar ini diteruskan ke lengan pitman hingga berayun ke kanan atau
ke kiri.kebanyakan sistem kemudi, ujung bawah poros kemudi berbentuk ulir cacing, sedangkan pada poros
lengan pitman banyak macamnya. Ada diantaranya gigi kemudi menggunakan tekanan
minyak untuk membantu menggerakkan kemudi. Jenis ini disebut sistem kemudi
hidrolik atau power steering.
Kemudi
Manual
A.
Front End Geometry
Sudut
posisi depan disebut front end geometry, yaitu besar sudut yang berhubungan
dengan sudut roda depan, bagaian yang mengikat roda depan dan kerangka
kendaraan. Sudut posisi roda depan berhubungan erat dengan posisi kemiringan
kingpin, arah sikap roda depan serta kemiringan roda depan. Semua ini sangat
berpengaruh sekali terhadap keseimbangan kemudi, kualitas laju kendaran dan
pengaruh langsung terhadap keausan ban. Berbagai faktor yang berhubungan dengan
sudut posisi roda depan atau front end geometry diklasifikasikan dalam istilah
sebagai berikut : camber, kingpin inclination, caster, toe-in dan Toe-out on
turn.
B.
Laras Imbang Roda
1.
Kamber
Kamber
berasal d ari kata camber yaitu kemiringan roda depan bagian atas. Bila
kemiringan roda depan bagian atas mengarah keluar disebut kamber positif.
Bila bagian atas roda miring kedalam disebuit sudut kamber negatip . Besar
kemiringan diukur dengan derajat dan disebut sudut kamber. Kemiringan roda
depan saat kendaraan bergerak, akan mendekati posisi tegak bila diberi
muatan
atau beban. Besarnya sudut kamber positip ataupun negatip akan menyebabkan ban
cepat
aus
karen a beban mengarah pada bagian lingkaran luar permukaan ban.
2. Kingpin Inklinasi ( Kingpin
Inclination )
Kingpin
Inklinasi adalah kemiringan kingpin arah kedalam gambar 3. kingpin inklinasi
mempunyai beberapa tujuan tertentu.
1.
membantu kestabilan kemudi, mengembalikan posisi roda atau kendaraan
lurus
kearah depan setelah membelok.
2.
mengurangi tenaga mengemudikan kendaraan saat jalan lurus.
3.
mencegah keausan ban.
Kemiringan
kingpin arah kedalam, menyebabkan roda akan tetap mengarah lurus kedepan dan
akan memaksa roda kembali lurus kedepan sesaat setelah membelok.
3.
Sudut gabungan
sudut
gabungan antara kamber dan kingpin inklinasi atau included angle adalah sangat
penting karena keduanya bertemu pada satu titik pada dasar ban atau permukaan
jalan.
Kecenderungan
gerak arah keluar disebut Toe-out dan sebaliknya kecenderungan gerak roda ke
dalam disebut Toe-in.
4.
Kester
Kester
ini merupakan sudut yang akan mengontrol pengemudian atau arah lurus kendaraan
sewaktu berjalan. Tujuan kester pada kendaraan adalah untuk mengontrol
kendaraan supaya roda depan selalu kedepan atau kembali keposisi lurus setelah
belokanSelain dari kemiringan kingpin inklinasi, kingpin inipun dibuat miring
ke belakang disebut kester positip Kester positip membantu kestabilan gerak
lurus kendaraan karena garis tengah kingpin berada didepan garis tengah roda.
Jadi gaya dorong terhadap kingpin berada didepan hambatan gesekan antara
permukaan jalan dan ban. Roda ditarik kedepan seperti roda yang terdapat pada
alat untuk membawa orang sakit ke rumah sakit. selain dari pada itu kedua roda
depan akan cenderung bergilir ke luar bila mempunyai sudut kester positip.
Tetapi bila roda depan mempunyai sudut kester negatip, roda cenderung bergilir
kedalam.
5.
Toe-in
Toe-in adalh arah serong kedalam roda
dan depan cenderung bergilir kedalam saat kendaraan bergerak lurus kedepan. Jarak
antara bagian A kedua roda muka lebih kecil dari jarak B. besarnya perbedaan
jarak ini hanya beberapa mm, untuk menyetabilkan kemudi, mencegah selip serta
mengurangi keausan ban. Toe-in roda depan juga mengimbangi lenturan kecil pada
sistem pendukung roda akibat gerakan kendaraan waktu jalan lurus. Lenturan ini
disebabkan hambatan terhadap bergilirnya ban pada permukaan jalan. Walaupun
terhadap Toe-in, roda depan tetap berputar sejajar saat kendaran bergerak
lurus. Jika dilihat dari atas kendaraan jarak bagian depan A lebih kecil dari
jarak bagian belakang B dengan nama lain Toe-in.
6.
Toe-out Saat Belok
Toe-out
ketika kendaraan membelok juga disebut sudut putar kemudi, yaitu perbedaan
besarnya sudut roda depan kanan dan kiri terhadap kerangka kendaraan saat
membelok. Karena roda depan sebelah dalam beradius lebih kecil dibanding roda
depan sebelah luar saat kendaraan sedang membelok, sehingga poros roda depan
sebelah dalam bersudut lebih kecil jarak dari kendaraan, maka Toe-out nya lebih
besar. Bila kendaraan dikemudikan membelok sehingga roda sebelah dalam bersudut
23°, roda sebelah luar hanya bersudut 20°. Roda sebelah dalam menempuh jarak
lebih pendek dibandingkan jarak yang ditempuh oleh roda sebelah luar. Kedua
roda depan bergilir dengan satu titik pusat D. Toe-out diperoleh melalui
hubungan antara lengan kemudi knuckle, batang tie dan lengan pitman. Bila
batang kendaraan digerakkan kekiri kendaraan belok kanan, maka akan mendorong
lengan kemudi knuckle hampir tegak lurus. Ujung kanan batang tie tidak hanya
bergerak ke kanan saja, tetapi juga berayun kedepan, sehingga roda depan kanan
diputar lebih besar dari pada roda sebelah kanan.
C.
Tuas atau Batang Penghubung Kemudi
Bermacam-macam
cara untuk menghubungkan lengan kemudi roda depan dan lengan pitman gigi
kemudi. Lengan pitman berayun dari kiri ke kanan atau dari muka ke belakang
saat roda kemudi diputar. Jenis tuas-tuas kemudi ini semuanya mempunyai setelan
untuk memperpanjang dan memperpendek tuas sehingga dapat mengatur laras imbang roda
depan/wheel alligment. Gambar diatas adalah rincian unit batang torak yang dipakai
pada tuas kemudi paralelogram. Lengan pitman, lengan ideal, dan batang tie
dihubungkan ke batang penghubung oleh soket bola. Jenis sambungan semacam ini,
gesekan sangat kecil dan tanpa ada kelongaran sehinga mudah dikemudikan. Unit
hubungan kemudi yang digunakan tuas kemudi paralelogram. Soket bola
menghubungakan lengan pitman, tuas idel dan batang tie.
D. Gigi Kemudi
Gigi kemudi adalah alat pengubah gerak
putar roda kemudi ke gerak putar roda kemudi ke gerak lurus tuas. Gigi kemudi
terdiri dari dua bagian penting, gigi ulir cacing pada ujung poros roda kemudi
dan poros pitman yang disatukan dengan gigi sektor, roller bergigi atau tunggul
yang berhubungan dengan ulir cacing Bila gigi cacing berputar yaitu dengan
memutar roda kemudi, gigi roller mengikuti gerakan ini sehingga poros lengan
pitman berputar. Ujung lain poros lengan pitman membawa lengan pitman, putaran
poros lengan pitman menyebabkan lengan berayun ke salah satu arah. Gerakan ini kemudian
diteruskan melalui tuas ke knuckle kemudi atau poros sektor.